Whats on?

BEAUTY FOOD TRAVEL

Rabu, 19 November 2014

BBM Naik Rp. 2000 Bukan Masalah??

Udah tau kan BBM naik sebesar Rp. 2000 ? Sekarang menjadi Rp. 8500 loh. Apa pendapat kalian? Banyak pro dan kontra dalam masalah kenaikan BBM ini. Kalau saya, sebenarnya tidak mendukung naiknya BBM walau hanya sebesar Rp. 2000. Tapi apa boleh buat, memangnya dengan saya menulis ketidaksetujuan ini di blog, apa bisa menurunkan harga BBM? Tidak.
Kenaikan sebesar Rp. 2000 memang tidak terlalu berat bagi sebagian orang, apalagi orang yang tidak melihat sisi sebab akibat naiknya harga BBM ini. Pantas saja, masih ada saja orang yang mengatakan
"Mau BBM naik selangit pun, gue gak perduli. Toh gue gak make BBM yg bersubsidi kok"
"Yaelah naik cuma 2000 doang aja gak sanggup beli, mending gak usah punya kendaraan kalau kaya gitu"
................................................Dsb
Biasanya orang yang ngomong kaya gitu, dia tidak mengerti sulitnya mencari uang sendiri di Indonesia. Dan biasanya orang yang berbicara seperti itu adalah tipe orang yang tidak bisa memikirkan jangka panjang dari suatu masalah. Atau dia adalah seorang anak kecil yang masih meminta uang jajan dari orangtuanya. 'Mungkin'.
Permasalahan nya bukan tentang kita memakai bensin yang bersubsidi atau Non subsidi, atau bahkan ketidaksanggupan kita membeli bensin. Tapi permasalahannya adalah dampak dari kenaikan BBM ini. Coba bayangkan dampak terhadap kebutuhan pokok kita sehari-hari. Otomatis dengan naiknya harga BBM, semua kebutuhan kita sehari-hari seperti Pangan dan sandang akan mengalami kenaikan. Kalau sudah seperti ini siapa yang akan menjerit? Pengguna BBM bersubsidi kah? atau pengguna BBM Non subsidi? Semua pasti akan menjerit, terutama rakyat kecil yang bahkan mereka tidak sama sekali menggunakan BBM bersubsidi karena tidak mempunyai kendaraan pribadi. Lantas, apa kita masih pantas berkata seperti itu?
Pengeluaran yang semakin membesar dan pemasukan yang tidak kunjung meningkat, membuat rakyat makin tercekik. Dari yang sebelumnya mereka sudah 'setengah mati' mengatur pemasukan agar tidak cepat habis. Sekarang? Beban mereka bertambah berat, mau 'seberapa mati' lagi agar pemasukan mereka cukup untuk kelangsungan hidupnya?
Para pedagang dan supir angkutan umum adalah pihak yang sangat peka terhadap kenaikan BBM. Mereka terpaksa menyesuaikan harga jasa dan harga jual mereka dengan harga kenaikan BBM ini walau sebenarnya mereka berat ingin menaikkan harga jasa nya. Yang hanya bisa mereka lakukan adalah dengan cara seperti itu. Ingin berkoar seperti apapun kalau pemerintah tetap ingin menaikkan harga BBM, ya tidak akan mengubah keputusan yang ada. Mereka hanya bisa meratapi keadaan saat ini. Dimana harga BBM naik sedangkan pendapatan mereka tidak kunjung naik.
Harapan dari mereka, kami rakyat kecil adalah meminta agar pemerintah khususnya Bpk. Presiden RI bisa memikirkan dampak dari kenaikan BBM ini. Diberikan nya berbagai macam kartu untuk kesejahteraan rakyat, saya rasa masih kurang efektif. Karena masih ada saja yang menyalahgunakan kartu tersebut. Adakalanya kami meminta pemerintah agar bisa memikirkan cara yang lebih efektif, agar kami tidak semakin tercekik dengan keadaan ekonomi saat ini.
Dan pesan untuk orang - orang yang meremehkan kenaikan BBM ini, yang merasa dirinya mampu.
"Tolong kalian pikirkan lagi bagaimana nasib-nasib rakyat kecil yang pada dasarnya sama sekali tidak menggunakan BBM bersubsidi karena tidak mempunyai kendaraan, dimana mereka hanya menggunakan gerobaknya. Disaat kalian mengatakan ketidakperdulian akan kenaikan BBM ini. Disitulah ada rasa ketidakperdulian kalian pada rakyat kecil"
( Pic from : www.iberita.com )